Jumat, 02 November 2012

Institut Teknologi Bandung

                


Informasi Umum dan Sejarah

Institut Teknologi Bandung (ITB), didirikan pada tanggal 2 Maret 1959. Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia. Walaupun masing-masing institusi pendidikan tinggi yang mengawali ITB memiliki karakteristik dan misi masing-masing, semuanya memberikan pengaruh dalam perkembangan yang menuju pada pendirian ITB.
                          
Sejarah ITB bermula seja awal abad kedua puluh, atas prakarsa masyarakat penguasa waktu itu. Gagasan mula pendirianya terutama dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama. De Techniche Hoogeschool te Bandung berdiri tanggal 3 Juli 1920 dengan satu fakultas de Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya mempunyai satu jurusan de afdeeling der Weg en Waterbouw.
Didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi semangat perjuangan Proklamasi Kemerdekaan serta wawasan ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Maret 1959 . Berbeda dengan harkat pendirian lima perguruan tinggi teknik sebelumnya di kampus yang sama, Institut Teknologi Bandung lahir dalam suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berpijak pada kehidupan nyata di bumi sendiri bagi kehidupan dan pembangunan bangsa yang maju dan bermartabat.
                         

Sistem Pendidikan

Sistem Pendidikan di ITB terdiri dari tiga tahap atau strata, yaitu:
  • Sarjana atau Strata-1 (S1) yang dirancang selesai dalam 4 tahun dengan gelar Sarjana Teknik, Sarjana Sains, Sarjana Seni, Sarjana Desain, Sarjana Farmasi, dan Sarjana Manajemen.
  • Magister atau Strata-2 (S2) yang dirancang selesai dalam 2 tahun dengan gelar Magister Teknik, Sarjana Sains Manajemen, Magister Sains, Magister Seni, Magister Desain, Magister Studi Pertahanan, Magister Administrasi Bisnis, Magister Pengajaran Matematika, Magister Pengajaran Fisika, Magister Penggajaran Kimia, dan Magister Pengelolaan Sumber Daya Air.
  • Doktor atau Strata-3 (S3) yang dirancang selesai dalam 3 tahun dengan gelar Doktor.
Pendidikan Program Sarjana di ITB mempunyai beban sekurang-kurangnya 144 SKS dan sebanyak-banyaknya 160 SKS yang terbagi dalam:
  1. Tahap Persiapan Bersama dengan beban minimal 36 (tiga puluh enam) SKS.
  2. Tahap Sarjana dengan beban minimal 108 (seratus delapan) SKS.
Mahasiswa Program Sarjana yang menunjukkan prestasi akademik tinggi dapat memilih untuk mengikuti pendidikan Program Magister sebagai bagian yang menyatu dengan Program Sarjana. Lulusan pendidikan Program Sarjana dengan prestasi akademik tinggi dapat memilih untuk mengikuti Program Doktor secara langsung. Jika tidak ada bagian atau persyaratan Program Magister yang harus dipenuhi maka bagian atau persyaratan tersebut menjadi bagian yang menyatu dengan Program Doktor.
Pendidikan Program Magister adalah kelanjutan linear Program Sarjana, atau merupakan interaksi beberapa disiplin ilmu yang terbentuk sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan atau tuntutan kebutuhan. Pendidikan Program Magister setelah Program Sarjana mempunyai beban sekurang-kurangnya 36 (tiga puluh enam) SKS dan sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) SKS.
Pendidikan Program Doktor setelah Program Magister mempunyai beban SKS yang ditentukan oleh Program Pascasarjana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
   

Fasilitas

ASRAMA MAHASISWA

  asrama putra


ITB menyediakan bangunan tinggal untuk mahasiswa putra dan putri berupa asrama. Penghuni asrama tahun 2004 berjumlah 253 penghuni yang terdiri dari 193 penghuni putra dan 60 penghuni putri. Izin tinggal di asrama pada dasarnya berlaku untuk satu tahun dan dapat diperpanjang jika memenuhi persyaratan.

PUSAT PELAYANAN KESEHATAN

Pusat Pelayanan Kesehatan memberikan pelayanan kesehatan berupa: Klinik Umum, Klinik Gigi, KB, ECG, Foto thorax/tulang, THT, Psikiater, Internist, Dokter Mata, Dokter Anak, Pemeriksaan Laboratorium, Depot Obat dan P3K.

Perpustakaan 

            

 Perpustakaan ITB berdiri bersamaan dengan lahirnya Technische Hoogeschool (TH) di Bandung pada tahun 1920, sebagai cikal bakal ITB pada masa pendudukan Belanda. Perpustakaan ITB yang saat itu dikenal sebagai Perpustakaan TH dikenal sampai ke luar negeri karena memiliki koleksi yang sangat bermutu dengan cakupan yang luas, meliputi hampir semua bidang ilmu, mulai dari ilmu rekayasa, ilmu pengetahuan alam, sosiologi, filosofi, sastra, musik dll. Koleksi buku yang dimiliki Perpustakaan TH kebanyakan berbahasa Belanda, Perancis, Jerman dan Inggris. Saat itu Perpustakaan TH memiliki koleksi karya tokoh-tokoh terkenal dalam bidang masing-masing seperti seri karya Bertrand Russell, karya-karya ahli Fisika H.A Lorentz, ahli matematika dan astronomi K.F Gauss, dan tokoh-tokoh lainnya seperti Charles D.Darwin, William Shakespeare dan Goethe. Bahkan laporan Alfred C.Kinsey yang pada masa itu sangat menghebohkan mengenai perilaku seks masyarakat Amerika tahun 1940-an yang terbit dengan judul The Kinsey Report pun sudah dimiliki Perpustakaan TH.
    
 PERANAN UPT PERPUSTAKAAN ITB
Sebagai unit pendukung kegiatan akademik di ITB, UPT Perpustakaan ITB memiliki peranan dan tanggungjawab untuk menyediakan dan senantiasa meningkatkan kualitas penyediaan berbagai ragam informasi/pustaka terutama yang berhubungan dengan kegiatan akademik sivitas akademika ITB dan pustaka yang bersifat memperkaya khazanah pengetahuan secara umum, di samping penyediaan berbagai fasilitas layanan informasi yang berfungsi meningkatkan kualitas dan kuantitas akses terhadap informasi, baik akses yang bersifat internal maupun eksternal.
Disamping peran dan tanggungjawab kepada sivitas akademika ITB, UPT Perpustakaan sebagai suatu institusi juga memiliki tanggungjawab untuk membina hubungan baik dengan berbagai pihak, termasuk mitra kerja ITB dan masyarakat luas. Sehingga ragam pustaka serta layanan UPT Perpustakaan ITB selain ditujukan secara khusus bagi sivitas akademika ITB juga diupayakan untuk dapat dimanfaatkan masyarakat luas yang memerlukannya.

BIMBINGAN DAN KONSELING

Bimbingan dan Konseling adalah tempat para mahasiswa meminta bimbingan dalam mengatasi masalah non akademis/non teknis. Bimbingan dan Konseling didukung oleh psikolog dan beberapa staf pengajar yang telah memperoleh sertifikat sebagai konselor.

FASILITAS TEKNOLOGI INFORMASI

Untuk dapat menunjang kampus modern, ITB memberikan layanan kebutuhan jaringan komunikasi (internet) 24 jam sehari sepanjang tahun. Pengguna internet untuk tahun 2004 sebanyak 11.765 user, terdiri dari 1.117 dosen, 9.060 mahasiswa, 1.126 pegawai, 438 peneliti dan 24 tamu. Dengan “band width” 9 (sembilan) mbps. Jumlah e-mail keluar/masuk ITB setiap hari adalah sekitar 1,5 juta e-mail.

GEDUNG SASANA BUDAYA GANESA (SBG)

 

Sasana Budaya Ganesa merupakan pusat ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta menjembatani kegiatan akademik yang dilengkapi dengan fasilitas modern, menampung berbagai kegiatan, termasuk konferensi, simposium, seminar, ceramah, pameran, serta pagelaran musik dan tari. Fasilitas terdiri dari Balairung untuk 4000 orang, Ruang Audio Visual, Restoran, Ruang Pertemuan, Galeri IPTEKS, Ruang Pamer, Ruang Perkantoran, Perpustakaan Buku Langka, Sanggar Produksi AV, Ruang Lelang, Taman panyawangan, dan lain-lain.

HOTEL SAWUNGGALING

Hotel Sawunggaling 21 kamar, 2 meeting room, kafe dacosta, beauty SPA,GAllery GAnesha, Art corner, Bookstore, travel service. terbuka untuk civitas akademika dan umum.

KANTIN

Kantin yang ada tersebar dilingkungan ITB berjumlah 4 unit yaitu: 1 unit dikelola oleh Borju, 1 unit dikelola Yayasan Barrac, 1 unit dikelola Kokesma, dan 1 unit dikelola oleh Yayasan Salman.

OLAH RAGA

 

Fasilitas Olahraga ITB terdiri dari: Kolam Olimpik, Kolam Renang Pemula dan Kolam Renang Loncat Indah; Lapangan Sepakbola; Trek Atletik; Lapangan Bola Basket; Lapangan Bola Voli; dan Lapangan Tenis. Fasilitas olahraga digunakan terutama untuk program kegiatan kurikuler, yaitu perkuliahan Olahraga Mahasiswa TPB ITB selama 2 semester dalam tiap tahunnya. Selain itu fasilitas tersebut juga dimanfaatkan untuk pelaksanaan kegiatan lain, seperti: Sekolah Sepakbola, Kursus Tenis, Jogging Klub, Kursus Renang, Penyemaian Rumput, Fitness Center dan program lainnya.

PENERBIT

Penerbit ITB merupakan auxiliary business yang bergerak dibidang percetakan dan penerbitan buku atau literatur. Unit ini memberikan dukungan program akademik seperti pemberian kesempatan kepada pengajar ITB untuk menerbitkan buku panduan setiap mata kuliah, penerbitan buku-buku literatur hasil karya staf pengajar khususnya ITB, serta penerbitan literatur asing dalam versi bahasa Indonesia.

Sekilas

Kampus utama ITB, di utara kota Bandung, dan bagian kampus lainnya, memiliki luas area 770.000 meter persegi.
Asrama mahasiswa, perumahan dosen, dan kantor pusat administrasi tidak terletak di kampus utama namun masih dalam jangkauan yang mudah untuk ditempuh. Fasilitas yang tersedia di kampus diantaranya toko buku, kantor pos, kantin, dan klinik. Arsitektur ITB adalah perpaduan yang indah antara tradisi dan modern, dan keindahan bangunannya dipercantik dengan lapangan rumput dan taman-taman.
Selain ruangan kuliah, laboratorium, bengkel dan studio, ITB memiliki sebuah galeri seni yaitu Galeri Soemardja, fasilitas olah raga, dan sebuah Campus Center. Di dekat kampus juga terdapat Masjid Salman untuk beribadah dan aktivitas keagamaan umat Islam di ITB. Untuk mendukung pelaksanaan aktivitas akademik dan riset, terdapat fasilitas-fasilitas pendukung akademik, dintaranya Perpustakaan Pusat (dengan koleksi sekira 150.000 buku dan 1000 judul jurnal), Sarana Olah Raga Ganesha, Pusat Bahasa, dan Observatorium Boscha (salah satu fasilitas dari Kelompok Keahlian Astronomi FMIPA), terletak 11 kilometer di sebelah utara Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar